CILACAP - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kembangkuning Pulau Nusakambangan menerima kunjungan penting dari Kedutaan Besar Inggris, Selasa (05/03/2024).
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan standar pemasyarakatan, rehabilitasi warga binaan, dan mendorong reformasi dalam sistem penjara di Indonesia.
Delegasi dari Kedutaan Besar Inggris disambut hangat oleh pejabat Lapas Kelas IIA Kembangkuning dan staf penjagaan. Selama kunjungan, delegasi tersebut mengadakan diskusi mendalam dengan pejabat lapas serta melibatkan beberapa warga binaan yang tengah menjalani program rehabilitasi disana.
Pertemuan tersebut menjadi forum bagi kedua belah pihak untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait praktik terbaik dalam pemasyarakatan dan rehabilitasi warga binaan.
Delegasi Inggris membawa wawasan yang berharga mengenai sistem penjara di negara mereka serta memberikan saran-saran konstruktif untuk meningkatkan efektivitas program rehabilitasi di Lapas Kelas IIA Kembangkuning. Dalam pernyataannya, perwakilan Kedutaan Besar Inggris menegaskan komitmen mereka untuk terus mendukung Indonesia dalam reformasi pemasyarakatan.
Dalam kesempatanya Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kembangkuning, Winarso menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam menciptakan sistem pemasyarakatan yang adil, efisien, dan berorientasi pada pemulihan.
Baca juga:
Entry Meeting Itjenau di Lanud Leo Wattimena
|
“Kerjasama yang baik antara Lapas Kembangkuning dengan Kedutaan Besar Kerajaan Inggris dalam Melakukan pemantauan rehabilitasi warga binaan berkewarganegaraan inggris, kami harapkan dapat menjalin kerjsama dengan kedutaan besar negara lainnya, “ ujar Winarso Kalapas Kembangkuning.
Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat kerja sama antara Inggris dan Indonesia dalam bidang pemasyarakatan. Dengan adanya dukungan serta pertukaran pengetahuan yang lebih lanjut, diharapkan lapas-lapas di Indonesia dapat menjadi tempat yang lebih baik untuk memperbaiki dan mempersiapkan warga binaan untuk kembali menjadi anggota produktif dalam masyarakat.
(Wahyu)